DETERMINAN PENGGUNAAN FASILITAS KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI INDONESIA

ANALISIS SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA 2007

  • Ni Komang Yuni Rahyani Jurusan kebidanan Politeknik Kesehatan Denpasar
Keywords: remaja, penggunaan, survei, fasilitas pelayanan, kesehatan reproduksi, seksual

Abstract

Angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang tinggi di Indonesia berkaitan  dengan  status kesehatan  perempuan  sejak  masa  remaja.  Sampai  saat  ini, belum diketahui secara pasti efektivitas pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia,
karena program ini dianggap masih kontroversi. Hampir seperempat populasi penduduk di dunia termasuk di Indonesia adalah penduduk berusia remaja, yang rentan berperilaku berisiko, terutama penyalahgunaan narkotika dan perilaku seks pranikah. Perlu dianalisis prediktor pemanfaatan  fasilitas  pelayanan  kesehatan reproduksi  dan  seksual  oleh  remaja  di fasilitas kesehatan di Indonesia. Untuk menganalisis prediktor pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual oleh remaja di Indonesia, di daerah Jawa dan Bali dengan daerah di  luar  Jawa  dan  Bali  menggunakan  data  Survei  Kesehatan  Reproduksi  Remaja Indonesia tahun 2007. Analisis data sekunder yaitu data Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2007 menggunakan analisis Logistik Regresi dengan program STATA, untuk mencari prediktor utama pemanfaatan fasilitas kesehatan reproduksi dan seksual remaja di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Sebanyak 6.289 remaja berusia antara 15-24 tahun yang berada di Jawa - Bali serta 13.438 remaja dari wilayah selain Jawa-Bali dimasukkan dalam studi. Remaja di wilayah  Jawa-Bali  lebih  banyak dengan  tingkat  sosial  ekonomi  yang  lebih  tinggi (28,5% vs 20,4%), lebih sedikit memperoleh informasi tentang PMS dari petugas kesehatan (50,0% vs 63,9%). Kontrasepsi hormonal yang diterima di fasilitas pelayanan kesehatan antara 1,8% - 5,2% di wilayah Jawa-Bali serta di luar Jawa-Bali. Remaja menghindari fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi (OR=0,03; 95%CI=0,01 – 0,14) dan p value <0,001. Kesadaran remaja dan petugas kesehatan memiliki kontribusi besar bagi kesehatan reproduksi dan seksual remaja di masa mendatang.

References

1. Steinberg, L. (2007) Risk taking in adolescence: New perspectives from brain and behavioral science. Current Directions in Psychological Science, 16: 55-59.
2. Johnson, P. B. & Malow-Iroff, M. S. (2008) Adolescents and Risk. Making Sense of Adolescent Psychology, London:Praeger.
3. Mepham, I. (2001) A review of NGO adolescent Reproductive Health Program in Indonesia. Jakarta: STARH Program.
4. Ryan, S., Millstein, S., Greene, B. & al., e. (1996) Utilization of ambulatory health services by urban adolescents. Journal of Adolescent Health, 18192.
5. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, MEASURE DHS & International, I. (2013) Indonesia Demographic and Health Survey 2012, Jakarta, Indonesia:BPS, BKKBN, Kemenkes, and ICF International.
6. Badan Pusat Statistik (BPS). & Macro., I. (2007) Survey Kesehatan Reproduksi Remaja. 2007 . BPS & Macro International.
7. Bruce, J. (1990) Fundamental elements of quality of care: a simple framework. Studies in Family Planning, 2161-91.
8. Shelton, J. D. (2001) The provider perspective: human after all. International Family Planning Perspectives, 27152-153, 161.
9. Lipsky, M. (1980) Street-level bureaucracy of the individual in public services, New York:Russell Sage.
10. Schuler, S. R., McIntosh, E. N., Goldstein, M. C. & Pande, B. R. (1985) Barriers to effective family planning in Nepal. Studies in Family Planning, 16260-270.
11. Smith, E., Murray, S. F., Yousafzai, A. K. & Kasonka, L. (2004) Barriers to accessing safe motherhood and reproductive health services: the situation of women with disabilities in Lusaka, Zambia. Disability and Rehabilitation, 26121-127.
12. Weisman, C. S., Maccannon, D. S., Henderson, J. T., Shortridge, E. & Orso, C. L. (2002) Contraceptive counseling in managed care: preventing unintended pregnancy in adults. Women’s Health Issues, 1279-95.
Published
2016-03-01
How to Cite
1.
Rahyani NK. DETERMINAN PENGGUNAAN FASILITAS KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI INDONESIA. Jurnal Ilmiah Bidan [Internet]. 1Mar.2016 [cited 19Apr.2024];1(2):19-7. Available from: https://e-journal.ibi.or.id/index.php/jib/article/view/6
Section
Articles