EVALUASI SISTEM PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

STUDI DI PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH PESISIR JAKARTA UTARA TAHUN 2015

  • Herlina Mansur Akademi Kebidanan Sismadi
Keywords: Evaluasi MTBS

Abstract

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dalam bahasa Inggris yaitu Integrated Management of ChildhoodIllness (IMCI) adalah suatu manajemen melalui pendekatan terintegrasi/terpadu dalam tatalaksana balita sakit yang datang di pelayanan kesehatan, baik mengenai beberapa klasifikasi penyakit, status gizi, status imunisasi maupun penanganan balita sakit tersebut dan konseling yang diberikan.Cakupan Bayi dan Balita (0-5 tahun) yang mendapatkan pelayanan MTBS pada tahun 2014 di Puskesmas Kecamatan wilayah pesisir jakarta utara, Puskesmas kecamatan Penjaringan sebanyak 88% dan Puskesmas kecamatan Cilincing sebanyak 43%masih ada yang belum mencapai target dimana semua balita sakit mendapat pelayanan MTBS. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah Bidan Koordinator KIA, Petugas Pelaksana MTBS, petugas seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Jakarta Utara dan kader. FGD dilakukan pada ibu yang membawa balita yang sakit untuk berobat di Puskesmas. Variabel dalam penelitian ini adalah input, proses dan output.

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pelaksanaan MTBS yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan wilayah pesisir Jakarta utara termasuk puskesmas kecamatan yang melaksanakan MTBS. Dimana faktor Input dalam sistem pelaksanaan MTBS termasuk sumber daya manusia, menganggap walaupun SDM kurang karena belum semua petugas mendapatkan pelatihan MTBS tetapi dalam melaksanakan MTBS tetap berjalan dengan baik walaupun dengan waktu yang terbatas, tidak ada dana khusus dalam pelaksanaan MTBS, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan MTBS di siapkan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan, serta metode dalam melaksanakan MTBS mengikuti SOP walaupun tidak semua petugas menggunakannya dalam melaksanakan program MTBS yang ada di puskesmas kecamatan jakarta utara. Faktor proses dalam sistem pelaksanaan MTBS mempunyai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan evaluasi serta pengawasan. Faktor Output terdiri dari kepuasan orang tua dalam menerima pelayanan MTBS yang diberikan oleh puskesmas kecamatan dan cakupan yang didapat puskesmas kecamatan dalam memberikan pelayanan MTBS.

References

1. Departemen Kesehatan RI. 2008. Modul MTBS revisi tahun 2008
2. Profil Kesehatan Sudinkes Jakarta Utara 2014
3. Husni, dkk. 2012. Gambaran Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Umur 2 Bulan- 5 Tahun Puskesmas Di Kota Makassar Tahun 2012. Unhas Jurnal e-Repository.
4. Departemen kesehatan RI. 2002, Pedoman Perencanaan Penerapan MTBS, Jakarta
5. A. A. Gde Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 1, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
6. Djoko Mardijanto dan Mubasysyir Hasanbasri, 2005, Evaluasi Manajemen Terpadu Balita Sakit Di Kabupten Pekalongan, JMPK Vol. 08/ No.01/Maret/2005.
7. Diah dkk.. 2013. Evaluasi Pelaksanaan MTBS pneumonia di puskesmasdi kabupaten lumajang. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 1, No. 2 September 2013: 291–301
8. Ningsih D.W.2012. Perencanaan Kebutuhan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Uraian Pekerjaan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan di Rumah sakit Grhasia Yogyakarta tahun 2012. Tugas akhir. D3 Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM.
9. Satrianegara, M,F. 2014. Organisasi dan Manajemen pelayanan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
10. Depkes RI. 2000. Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit.
11. Depkes RI. 2000. Pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit
Published
2017-07-01
How to Cite
1.
Mansur H. EVALUASI SISTEM PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT. Jurnal Ilmiah Bidan [Internet]. 1Jul.2017 [cited 16Nov.2025];2(2):19-5. Available from: https://e-journal.ibi.or.id/index.php/jib/article/view/29
Section
Articles